1. Pengertian Manajemen Operasional
(Franklin & Thomas dalam Handoko) Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan sumber daya- sumber daya /faktor-faktor produksi dalam proses transformasi menjadi berbagai produk atau jasa.
(Pontas Pardede) Manajemen produksi dan operasi sebagai pengarahan dan pengendalian berbagai kegiatan yang mengolah berbagai jenis sumberdaya untuk membuat barang atau jasa tertentu. Sehingga dapat disimpulkan manajemen operasional adalah suatu kegiatan untuk mengatur/mengelola secara optimal atau manajemen pengelolaan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
Ruang lingkup Manajemen produksi dan operasi secara ringkas dapat terlihat dalam Gambar 1.1. Ruang Lingkup manajemen produksi dan operasi :
Gambar 1.1. Ruang Lingkup manajemen produksi dan operasi :
2. Tujuan Manajemen Operasional
Dengan demikian kita perlu mempelajari menajemen operasional karena :
a. Manajemen operasional merupakan salah satu dari tiga fungsi utama untuk membuat barang dan jasa dari seluruh organisasi perusahaan, yaitu :
Pemasaran yang membuat adanya permintaan atau mendapat pesanan untuk pembuatan suatu barang.
Produk/poerasi yang menghasilkan produk
Keuangan atau akuntansi yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang
b. Untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi suatu barang dan jasa
c. Fungsi produksi merupakan bagaian yang paling penting dan mahal, misalnya untuk perbaikan-perbaikan pelayanan kepada konsumen.
d. Untuk mengetahui tugas-tugas penting dari seorang manajer operasional
3. Fungsi-Fungsi Manajemen Operasi dan Produksi
a. Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan mulai dari penentuan barang atau jasa yang akan dibuat, perencanaan pengadaan dan penanganan sumberdaya-sumberdaya yang akan diolah, penentuan jumlah dan jenis serta penataan letak (layout) mesin-mesin dan peralatan yang akan digunakan, penentuan cara dan teknik pengolahan yang akan digunakan, penentuan ciri-ciri dan sifat yang harus dimiliki oleh barang atau jasa yang dihasilkan serta penetapan waktu kapan barang dan jasa yang bersangkutan sudah harus siap untuk dipasarkan.
b. Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan
c. Penelaah : seluruh kegiatan untuk mendapatkan keterangan tentang setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalam kegiatan operasi dan produksi.
d. Pengawasan : meliputi seluruh kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin agar berbagai kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan itu sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
4. Jenis-Jenis Organisasi dan sumberdaya-sumber yang yang digunakan serta hasil kegiatannya
Dalam melakukan kegiatan operasional, perusahaan akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti terlihat dalam Tabel 1.1. :
Tabel 1.1. Jenis organisasi, sumberdaya yang digunakan dan hasil kegiatan
Jenis Organisasi atau Perusahaan | Sumberdaya yang Digunakan | Hasil Kegiatan | Jenis Hasil Kegiatan |
Pabrik pembuatan mobil | Gedung, mesin, tenaga ahli, buruh, komputer, berbagai bahan | Mobil | Barang |
Hotel | Gedung, lokasi, kelengkapan dan tataletak sarana, pengelola, pegawai, ruang pertemuan | Penginapan, pertemuan | Jasa |
Percetakan | Gedung, mesin, komputer, bahan-bahan baku, desain dan pekerja | Barang cetakan | Barang dan jasa |
Toko penjual sepatu | Gedung, lokasi,pengelola, petugas penjualan, tata letak toko | Penjualan | Jasa |
Perguruan Tinggi | Gedung, dosen, mahasiswa, kurikulum, lokasi, komputer, laboratoriumdll | Peningkatan kemampuan, hasil penelitian | Jasa |
Rumah Sakit | Gedung, lokasi, pengelola, dokter, perawat, peralatan, obat-obatan dan pasien | Kesembuhan | Jasa |
5. Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
Sejarah perkembangan manajemen produksi da operasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan manajemen.
Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi terlihat dalam tabel 1.2 :
Tabel 1.2. Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
Tahun | Pelopor | Gagasan / Temuan |
1776 | Adam Smith | Pembagian pekerjaan dann pengkhususan tenaga kerja |
1832 | Charles Babbage | Pengelompokkan tenaga kerja dan penugasan berdasarkan keahlian |
1881 | F. Taylor | Manajemen Ilmiah |
1917 | H.L. Gantt | Cara-cara penjadwalan tenaga kerja dan mesin, pembebanan pekerjaan di tempat-tempat pengolahan |
1931 | Walter A. Steward | Pengambilan keputusan statisik dalam manajemen mutu |
1947 | G.B. Dantzig | Linear Programming |
1950 | Du Pont | Metode Lintasan Kritis (CPM) |
1958 | U.S Navy, Booz Allen Hamilton | Program Evaluation and Review Technique (PERT) |
6. Fungsi Manajemen Operasional dalam kegiatan perusahaan
Kegiatan operasi dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu :
a. Organisasi manufaktur – merupakan jenis organisasi dari kelompok perusahaan yang menghasilkan barang.
Menurut Wild,1983 mengidentifikasikan dua kategori dasar bagi perusahaan manufaktur, yaitu :
1. Industri dengan proses terus menerus / countinous process industries adalah industri yang memproduksi barang dengan proses kontinyu. Industri jenis ini seringkali menggunakan proses kimia daripada fisik atau mekanis. Contoh : industri pupuk, gula, semen, farmasi dll.
2. Industri dengan proses terputus-putus / intermittent process industries adalah industri yang memproduksi barang secara proses individu, yaitu unit per unit. Contoh : industri alat-alat elektronika, kendaraan bermotor, peralatan kantor dan alat-alat rumah tangga
Intermittent process industries dibagi menjadi tiga kelompok :
2.1. Jobbing shop production – sistem volume rendah
2.2. Batch production – sistem volume menengah
2.3. Mass production – sistem volume tinggi
Tabel 1.3. Karakteristik Intermittent Process Industri
| Jobbing shop production | Batch production | Mass production |
Volume produksi Variasi jenis poduksi Ketrampilan tenaga kerja Standarisasi produk Spesialisasi peralatan / mesin | Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah | Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang | Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi |
b. Organisasi jasa – organisasi dari kelompok perusahaan untuk menghasilkan barang yang tidak berwujud
Organisasi jasa dapat dibagi berdasarkan :
1. Hubungan dengan barang (hubungan langsung dengan barang –seperti distributor barang, restoran, perusahaan angkutan barang , tidak berhubungan langsung dengan barang – seperti akuntan, konsultan, poliklinik)
2. Tingkat hubungan dengan pelanggan (standart service dan custom service)
3. Jenis pelayanan (jasa kesehatan dan sosial, hiburan dan rekreasi, pendidikan dan kursus, bisnis dan perdagangan, transportasi dan komunikasi)
Bidang Manajemen Operasi dalam 3 jenis perusahaan :
Bagan (a) Perusahaan manufaktur
Bagan (b) Bank Komersial
Kafetaria
Bagan (c) Toko serba ada
c. Produktivitas
Pembuatan barang atau jasa merupakan suatu proses transformasi dari sumber daya menjadi barang atau jasa. Semakin efisien transformasi itu dilakukan semakin produktif pelaksanaan manajemen operasinya.produkivitas menjadi ukuran utama yang digunakan untuk mengetahui kinerja dari suatu kegiatan operasinya. Produktivitas merupakan ukuran bagaimana sebaiknya suatu sumber diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Produktivitas dalam dihitung dalam berbagai bentuk. Tabel 1.4. menunjukkan ukuran produktivitas dalam berbagai organisasi
Tabel 1.4. Ukuran Produktivitas
Organisasi | Ukuran Produktivitas |
Industri Konstruksi Bisnis Pendidikan Kesehatan Angkutan udara Hotel Bank | Unit produksi/karyawan, total produksi/total biaya Proyek/teknisi, pendapatan/biaya konstruksi Mahasiswa/fakultas, uang kuliah/biaya administrasi Pasien/dokter, pasien/tingkat hunian Penerbangan/pesawat, jam-terbang/pilot Tingkat hunian/kamar, tingkat hunian/karyawan Nasabah/kasir, jumlah rekening/biaya administrasi |
Secara umum, produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Dalam bentuk persamaan dituliskan sebagai berikut :
Bila dalam rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total (total-factor productivity/TFP), tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya komponen tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial (partial productivity)
Contoh 1:
Pada tahun 2004 dan 2005, pabrik roti Brownie menghasilkan produksi masing-masing sebesar 28.000 kg dan 35.000 kg roti kering. Sumber daya yang digunakan perusahaan dalam dua tahun terakhir itu sebagai berikut.
Tabel 1. Sumber Daya Produksi PT Brownie 2004-2005
Masukan | 2004 | 2005 |
Tepung terigu (kg) Tenaga kerja (jam-orang) Listrik (kVA) | 40.000 10.000 8.000 | 50.000 12.000 9.000 |
Untuk mengetahui nilai produktivitas masing-masing tahun, harus diketahui data tentang harga dan biaya sumber daya yang digunakan. Misalnya, pada tahun 2004 harga tepung terigu = Rp. 1.000per kg, biaya tenaga kerja = Rp. 6.000 per jam, dan biaya listrik= Rp. 5.000 per kVA, maka produktivitas totalnya sebagai berikut :
Produktivitas total tahun 2005 dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2004. selama periode tahun 2004-2005 terjadi kenaikan produktivitas sebesar 4,8% yaitu dari 200 kg/juta rupiah menjadi 209,6 kg/juta rupiah.
Contoh 2
Bagian produksi dari PT Biru Laut, sebuag perusahaan pembuat pesawat telepon rata-rata berhasil merakit 640 set pesawat telepon per hari pada tahun 2001. apabila jumlah tenaga kerja pada bagian itu sebanyak 80 orang, maka :
thanks kak
BalasHapusjurnal manajemen operasionalnya ada gan ?
BalasHapusKurang menarik untuk di baca
BalasHapusmau dong gan tulisan yang versi rapinya?
BalasHapus^
^
^
^
Kepiting Mamak, Juaranya Kepiting Medan Siap Makan!!
Keren n
BalasHapus